Sistem Wideband CDMA (W-CDMA) adalah teknologi multiple akses dengan menggunakan modulasi DS – SS yang dapat menyediakan fasilitas pengaksesan user ke jaringan PSTN (Public Switched Telephone Network) dan dapat mengirimkan servis–servis transport voice, data, facsmile dan servis multimedia.
Teknologi ini berbeda dengan teknik akses radio konvensional yang menggunakan teknik pembagian bandwidth frekuensi yang tersedia ke kanal narrow atau ke dalam time slot. Teknologi W-CDMA dalam mengakses data dilakukan secara terus menerus selebar bandwidth tertentu (5 - 15 MHz).
Untuk membedakan masing–masing servis seperti telepon, facsmile, data atau multimedia maka digunakan kode–kode tertentu yang saling berkorelasi untuk masing–masing servis dan dipenerima akan digunakan kode–kode yang sama yang saling berkorelasi. Karena sistem W-CDMA ini merupakan pentransmisian pita lebar maka memiliki beberapa keuntungan yaitu :
- Tahan terhadap interferensi.
- Memiliki kondisi multipath propagasi.
- Mempunyai efisiensi tinggi dan kapasitas tinggi bila diterapkan dalam konfigurasi multisel.
- Mempunyai kemampuan untuk melayani servis dengan laju data tinggi, servis ISDN, multimedia dan bandwidth on demand.
- Mampu melayani servis dengan laju data yang tinggi sampai 384 Kbps untuk area luas dan 2 Mbps untuk area indoor.
- W-CDMA dapat melayani servis–servis yang berbeda pada frekuensi carrier yang sama sehingga dapat dimanfaatkan untuk komunikasi multimedia.
- Optimal bila digunakan pada transfer paket data.
- Tidak memerlukan sinkronisasi antar BTS dan memiliki biaya infrastruktur yang rendah.
- Mampu mendukung antena array adaptive, deteksi multiuser dan mempunyai hirarki struktur sel.
- 100 voice panggilan per RF carrier dengan 8 Kbps codec.
- 50 paket data user per RF carrier pada 384 Kbps.
- Mempunyai frekuensi sesuai wideband RF carrier serta kontrol daya lebih akurat.
- Demodulasi koheren pada kanal uplink dan downlink.
Sistem W-CDMA dapat mereduksi fading karena sinyal W-CDMA ditebar dalam bandwidth yang lebar (5 - 15 MHz). Pada range frekuensi 1800 – 2000 MHz akan menghasilkan fluktuasi sinyal fading selebar 1 – 2 MHz. Bandwidth fading ini disebut sebagai coherence bandwidth. Sehingga dalam sistem CDMA harus ada cadangan fading yang harus dilebihi. Dalam sinyal W-CDMA ini terdapat sebagian sinyal yang terdegradasi akibat mutipath fading sehingga diperlukan teknik pemrosesan sinyal untuk mengantisipasi degradasi sinyal. Aplikasi dari komunikasi spread spectrum adalah pada komunikasi militer dimana teknik ini tahan terhadap jamming dan tipis kemungkinan untuk dimasuki noise. Selain itu teknologi W-CDMA saat ini sudah diaplikasikan secara komersial pada sistem tertentu karena kelebihannya yang menahan frekuensi dari sistem lain dan dapat mereduksi interferensi dari sistem lain yang menggunakan frekuensi yang sama.
Sistem W-CDMA mampu mengirimkan servis – servis dengan laju data yang tinggi seperti high speed data atau fax, multimedia dan bandwidth on demand. Adapun kapasitas maksimum dari base stasion W-CDMA adalah:
Cmax =jumlah maksimum panggilan
RC = chip rate
Rb = bit rate service
Eb/No = SNR total per bit
b = faktor interferensi inter sel (antar sel)
Untuk membandingkan efisiensi sistem dalam menggunakan spektrum frekuensi untuk melayani servis–servis maka perlu diperhitungkan juga efisiensi trunking. Efisiensi trunking adalah perbandingan antara jumlah rata–rata panggilan terhadap jumlah maksimum panggilan (Jumlah panggilan yang memasuki sistem). Efisiensi trunking digunakan untuk mengukur keefisiensian dari sistem dan dapat mengetahui kapasitas relatif antara sistem wideband dan narrowband.
Sistem W-CDMA merupakan sistem yang fleksibel terhadap operator jaringan. Karena pengaruh noise pada sistem WCDMA akan mempengaruhi kapasitas, daya radiasi dan kualitas sinyal. Bila diasumsikan terdapat model path loss pada daya transmisi, maka kapasitas dan range dari sistem WCDMA diberikan dari hubungan berikut dimana:
C/Cmax= perbandingan kapasitas terhadap kapasitas maksimum (kapasitas range 0)
R/Rmax = perbandingan terhadap range maksimum (dalam satu user)
g =konstanta propagasi eksponensial (= 3,5 untuk model hatta)
Selain itu operator sistem dapat mengatur kapasitas dan servis sesuai dengan source codingnya. Sebagai contoh untuk mengimplementasikan servis voice dengan menggunakan voice coding yang dioperasikan pada setengah dari laju pengkodean 32 Kbits/s ADPCM. Dalam sistem W-CDMA mempunyai kefleksibelan terhadap kapasitas dan servis–servis yang dibawa.
Kapasitas yang dapat dibawa untuk standar suara adalah :
64 Kbps ISDN, 64 Kbps untuk laju data yang tinggi atau 32 Kbps dengan laju pengkodean yang rendah dan VAD (Voice Activity Detection) dapat digunakan untuk menambah kapasitas.
Dalam sistem W-CDMA menggunakan frekuensi reuse (N=1) sehingga akan mengurangi kerumitan dalam perencanaan frekuensi dan penentuan cell site serta biaya yang lebih murah. Karena sifat kefleksibelannya maka W-CDMA dapat diimplementasikan pada daerah urban, suburban dan rural tergantung pada kepadatan user.